1. Tari Zapin, Malaysia
Tarian zapin merupakan tarian yang
terkenal di negeri Johor. perkataan zapin berasal daripada Al-zaffan
iaitu gerak kaki. Mengikut sejarah tarian ini pada mulanya adalah
sebagai tarian hiburan di istana yang dibawa dari Hadramaut,Yaman
Selatan oleh pedagang Arab pada abad ke-13 yang bertujuan digunakan
amalan berzikir untuk menyebarkan pengetahuan mengenai sejarah tamadun
islam.Kini,tarian zapin masih lagi dipersembahkan dalam majlis formal
dan tidak formal. Sebagai contoh majlis perkahwinan,majlis perasmian dan
sebagainya.
Kathak
merupakan salah satu dari lapan bentuk tarian klasik India, berasal dari
India Utara. Tarian ini boleh dijejak asalnya kepada pencerita lisan
nomad India utara silam, dikenali sebagai Kathaks, atau pencerita.
Pencerita ini, membuat persembahan di lapangan kampung dan laman kuil,
kebanyakannya khusus dalam mengisahkan kisah mitos dan moral dari kitab,
dan menokok pengisahan mereka dengan alunan tangan dan mimik muka. Ia
pada asasnya merupakan teater, menggunakan alatan dan bunyi muzik
bersama gerak tangan, bagi menghidupkan penkisahan. Dalam bentuk kini
terkandung bekas tarian kuil dan adat, dan pengaruh pergerakan bhakti.
Sejak abad ke-16 seterusnya ia menyerap sesetengah ciri tarian Parsi dan
tarian Asia Tengah yang diimport oleh istana diraja era Mughal.
Terdapat tiga jurusan utama atau
gharana bagi Kathak dari mana pengamal masa kini menyusur susur
galurnya: gharana dari Jaipur, Lucknow dan Benares (lahir di istana
Kachwaha raja Rajput, Nawab dari Oudh, dan Varanasi mengikut turutan);
terdapat juga gharana Raigarh yang kurang menonjol dan lebih muda dari
mana teknik ketiga-tiga gharana sebelumnya digabung tetapi menjadi
terkenal kerana komposisinya yang berbeza.
Tarian Kathak merupakan salah satu
lagi tarian klasikal India yang berasal dari utara India. Perkataan
Kathak berasal dari perkataan India Katha yang bermaksud ‘seni
bercerita’.
3. Tari Flamenco, Spanyol.
Tari flamenco merupakan tarian Istana Moor yang kemudian dikembangkan dan dikreasikan oleh kaum Gipsi di kota Andlusia yang akhirnya dikenal sebagai tari flamenco.
Pada dasarnya pertunjukan flamenco merupakan pertunjukan musik dan tari, sehingga terkadang menggunakan alat musik kastanyet untuk menambah warna musik yang dibawakan.
Namun tak jarang juga penari yang menolak penggunaan alat musik yang satu ini dengan alasan bisa mengurangi keindahan gerak tari flamenco.
Para penari tari flamenco biasanya menggunakan pakaian dengan warna – warna mencolok sehingga menimbulkan kesan ceria dalam tarian tersebut.
Sedangkan untuk jumlah penari dalam suatu pertunjukan tari flamenco biasanya sangat bervariasi, kadang penari membawakannya secara solo, berpasangan atau berkelompok.
Seperti kostum yang digunakan, gerakan pada tari flamenco juga menunjukan gairah sang penari dengan mengandalkan gerakan tubuh yang cepat yang enerjik dan menarik.
Disertai beberapa improvisasi gerakan yang membuat tarin ini semakin menarik. Apalagi jika ditambah gerakan penari saat menepuk tangan atau menjentikan jari di tengah – tengah gerakan tari.
Meskipun para penari sering berimprovisasi dengan gerakan tari flamenco, namun tari flamenco tetap memiliki gerakan yang menajdi ciri khas dan tidak dapat dipisahkan dari tarian tersebut.
Ciri khas dalam tari flamenco adalah gerakan filigrano dan zapateado.
Gerakan filigrabo adalah gerakan di mana penari menaikan tangannya kemudian menyimpulkan telapak tangan yang diselingi dengan tepukan tangan dan jentikan jari penari.
Sedangkan gerakan zapateado adalah gerakan di mana penari melengkungkan punggungnya sambil terus menghentakan kaki mengikuti irama.
Ketikan menampilkan tari flamenco biasanya penari seolah – olah sedang terlena dengan emosi yang ditimbulkan oleh musik dan tarian tersebut, atau sering disebut sebagai duende.
Sehingga dalam membawakan tarian ini, para penari pria dituntut untuk menampilkan sisi kemaskulinannya.
Sedangkan penari wanita dituntut untuk menampilkan ketenangan yang disertai rasa bangga dan sensualitas yang terkendali.
4. Tari Morris, Inggris
Tarian ini dipertunjukkan dalam festival-festival. Dulu hanya laki-laki yang menari Morris, namun sekarang semua orang menarikan tarian ini. Biasanya kostum yang mereka pakai adalah baju putih, topi dengan hiasan bunga, dan selempang dua warna yang disematkan bel kecil. Mereka juga membawa tongkat kecil atau sapu tangan.
Sebuah tarian morris adalah suatu bentuk tarian rakyat Inggris biasanya disertai dengan musik. Hal ini didasarkan pada berirama melangkah dan pelaksanaan tokoh koreografer oleh sekelompok penari. Alat seperti tongkat, pedang, saputangan dan lonceng juga dapat dikerahkan oleh para penari. Dalam sejumlah kecil tarian untuk satu atau dua orang, langkah ini dilakukan dekat dan di sepasang pipa tembakau diletakkan di tanah liat satu sama lain di lantai.
Klaim bahwa catatan Inggris, dating kembali ke 1448, menyebutkan tari morris terbuka untuk sengketa. Tidak ada menyebutkan “morris” menari lebih awal dari abad ke-15 akhir, meskipun catatan awal seperti Bishops ‘”Visitasi Artikel” menyebutkan menari pedang, kegiatan menari guising dan lainnya serta memainkan mumming. Selanjutnya, catatan paling awal selalu menyebutkan “Morys” dalam pengaturan pengadilan, dan baik laki-laki dan perempuan yang disebutkan sebagai menari, dan sedikit kemudian di Walikota Tuhan ‘Prosesi di London. Hanya kemudian bahwa itu mulai disebutkan sebagai sesuatu yang dilakukan di paroki-paroki. Tidak tentu saja tidak ada bukti bahwa itu adalah ritual pra-Kristen, seperti yang sering diklaim.
5. Tari Buchaechum / Tari Kipas, Korea.
Penari kipas dari Korea menggunakan kipas yang besar dalam berbagai warna. Lalu mereka menyatukan kipas mereka dan menggerakkannya secara teratur mengayun ke atas dan ke bawah.
Sejak demam Korea melanda Indonesia, semua hal berbau Korea pun ikut diikuti. Kita bisa melihat dari menjamurnya produk-produk fashion Korea yang laris manis di Indonesia, belum lagi meningkatnya jumlah kursus-kursus bahasa korea yang pesertanya juga bak kacang goreng. Budaya-budaya korea pun banyak menjadi fokus perhatian orang. Saya sebagai salah satu penggemar Korea (namun tidak terlalu freak) menilai, Korea Selatan sangat bagus mempromosikan budaya mereka ke dunia, khususnya lewat entertainment. Lewat K-Pop, fashion dan film-film, Korea Selatan dengan pintar mengemas juga budaya-budaya mereka, sehingga masyarakat dunia pun ‘sadar’ dengan kebudayaan mereka. Satu langkah yang patut dicontoh Indonesia.
Salah satu bukti bahwa kebudayaan Korea sudah mulai di’sadari’ oleh masyarakat dunia adalah dengan dikenalnya salah satu tarian tradisional masyarakat Korea. Mereka suka menyebut ‘Tari Kipas Korea’ atau bahasa Koreanya Buchaechum.
Buchaechum merupakan tarian tradisional Korea dimana sekelompok wanita menari menggunakan kipas yang berhiaskan bunga Peony dan menggunakan Hanbok (tarian tradisional Korea) yang berwarna mencolok.
6. Tari Naga, China.
Dalam mitologi China, naga menggambarkan kegagahan, keningratan dan keberuntungan. Tari naga digunakan untuk mengusir setan dan membawa keberuntungan bagi semua orang. Penarinya memiliki kemampuan bela diri.
Tari Naga (karakter sederhana karakter tradisional pinyin: wǔ lóng) atau disebut juga Liang Liong di Indonesia adalah suatu pertunjukan dan tarian tradisional dalam kebudayaan masyarakat Tionghoa. Seperti juga Tari Singa atau Barongsai, tarian ini sering tampil pada waktu perayaan-perayaan tertentu. Orang Tionghoa sering menggunakan istilah ‘Keturunan Naga' sebagai suatu simbol identitas etnis.
Dalam tarian ini, satu regu orang Tionghoa memainkan naga-nagaan yang diusung dengan belasan tongkat. Penari terdepan mengangkat, menganggukkan, menyorongkan dan mengibas-kibaskan kepala naga-nagaan tersebut yang merupakan bagian dari gerakan tarian yang diarahkan oleh salah seorang penari. Terkadang bahkan kepala naga ini bisa mengeluarkan asap dengan menggunakan peralatan pyrotechnic.
Para penari menirukan gerakan-gerakan makhluk naga ini — berkelok-kelok dan berombak-ombak. Gerakan-gerakan ini secara tradisional melambangkan peranan historis dari naga yang menunjukkan kekuatan yang luar biasa dan martabat yang tinggi. Tari naga merupakan salah satu puncak acara dari perayaan Imlek di pecinan-pecinan di seluruh dunia.
Naga dipercaya bisa membawa keberuntungan untuk masyarakat karena kekuatan, martabat, kesuburan, kebijaksanaan dan keberuntungan yang dimilikinya. Penampilan naga terlihat menakutkan dan gagah berani, namun ia tetap memiliki watak yang penuh kebajikan. Hal-hal inilah yang pada akhirnya menjadikannya lambang lencana untuk mewakili kekuasaan kekaisaran.
7. Tari Khon, Thailand
Tari Khon ialah semacam tari topeng di Indonesia, dengan latar belakang kisah Ramayana. Tarian topeng khon ini menggambarkan kancah peperangan akbar nan berlangsung selama pemerintahan Dinasti Ramakien, yaitu perang nan terjadi antara Raja Rama, seorang ksatria bijaksana dan gagah perkasa, melawan Raja Todsakan nan lalim dan durjana.
Raja Todsakan nan merupakan simbol kejahatan ini pada akhirnya bisa dikalahkan oleh Raja Rama nan merupakan simbol kebaikan.
8.Tari Tinikling , Filipina
Tarian ini berasal dari Leyte antara Visayan pulau-pulau di Filipina tengah sebagai tiruan dari burung tikling yang menghindari perangkap bambu yang ditetapkan oleh petani padi. Tarian ini meniru gerakan burung tikling karena mereka berjalan di antara batang rumput, berjalan di atas cabang pohon, atau perangkap bambu menghindar ditetapkan oleh petani padi. Penari legendaris meniru burung tikling dan kecepatan dengan terampil manuver antara tiang bambu besar.
Bentuk tarian yang menggunakan tiang dan fancy footwork. Biasanya, gaya tari tinikling ialah di mana dua pemain individu menggunakan tiang bambu untuk memukul, tekan, dan geser di atas tanah dan terhadap satu sama lain dan bersama dengan penari lebih yang melangkah di atas dan di antara kutub
9.Tarian wals , Jerman
Tari Wals berasal dari kata german “ walzen” yang berarti berputar atau berkeliling. Tarian Wals Populer di Wina sekitar tahun 1780 dan pada tahun berikutnya mulai menyebar ke berbagai belahan dunia. Tari Wals adalah salah satu jenis tarian ruangan dan tarian rakyat berketukan ¾ yang dilakukan terutama dalam posisi tertutup. Gerakan dasar dari tari wals adalah satu putaran penuh yang meliputi dua tahap di mana per tahapnya terdapat tiga langkah. Wals selanjutnya menjadi dasar tari bagi tarian lainnya di berbagai belahan negara Eropa.
10.Tari Haka, New Zealand.
Pada jaman dulu, suku Maori di New Zealand biasa menarikan tarian Haka sebelum berperang dan sesudah memenangkan peperangan. Kini, tim rugby New Zealand melakukan hal yang sama sebelum memulai pertandingan.
11. Tari Folk, Belanda
Banyak Tarian Tradisional rakyat Belanda menggunakan sepatu , meskipun dalam praktek nya membatasi gerakan tarian tersebut . Oleh karena itu, tarian rakyat kebanyakan menari dengan sepatu . Secara historis Belanda menari menggunakan sepatu karena ini adalah bagian dari acara Gereja mereka . Tarian Belanda sebenarnya berasal dari Skotlandia
Sumber : http://www.jatikom.com/2016/02/macam-macam-tarian-mancanegara.html
0 komentar:
Posting Komentar