Tari Payung Minangkabau Dari Sejarah Hingga Perkembangannya
Tari
payung merupakan tarian khas etnis Minangkabau yang dikenal menempati wilayah
Sumatera Barat. Pementasan tarian ini identik dengan kisah yang menggambarkan
sebuah cerita kasih sayang dua orang manusia. Sebagaimana kata yang
mengikutinya tarian ini menggunakan properti utama berupa payung.
Pada
awalnya tari yang dilakukan oleh suku Minang ini menjadi salah satu ritual
dalam sebuah acara adat setempat. Tidak banyak sumber yang menceritakan tentang
sejarah tari payung Minangkabau,
namun demikian dilihat dari ragam bentuk gerakan dalam tarian tersebut dapat
kita ketahui bahwa tarian ini merupakan tarian pergaulan yang diperuntukkan
bagi muda-mudi suku Minang.
Pada
upacara adat setempat tarian ini dulunya dijadikan sebagai salah satu media
hiburan sekaligus penyampaian pesan kepada penonton bagaimana dua insan manusia
yang tengah menjalin hubungan asmara seharusnya berperilaku. Payung sebagai
properti utama yang digunakan oleh penari laki-laki mengkomunikasikan bagaimana
peran seorang pria dalam sebuah hubungan asmara yang seharusnya dilakukan.
Penyampaian
pesan dalam gerak nan indah dan unik ini bertujuan agar kaum pria memiliki sifat
melindungi kekasihnya bukan justru sebaliknya. Jika kita kaitkan dengan
pergaulan remaja saat ini tentu saja pesan moral yang disampaikan dalam
pertunjukan tari klasik etnis Minangkabau ini sangat besar maknanya bagi kaum
pria. Pasalnya pergaulan remaja saat ini jika tidak diimbangi dengan norma
agama dan norma adat tentu identik dengan penyelewengan hubungan yang kerap
berujung pada kekerasan. Dengan adanya tarian ini harapan masyarakat
Minangkabau dan Sumatera Barat pada umumnya dapat meminimalisir tingkat
kekerasan yang terjadi dalam sebuah hubungan antara pria dan wanita.
Perkembangan
Seiring
perkembangan zaman dan teknologi informasi yang pesat di Indonesia, tarian
klasik dari Sumatera Barat ini perlahan mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia
secara luas. Bukan hanya materi tari yang dipelajari di sekolah, melainkan
perkembangan teknologi juga memungkinkan seluruh penduduk nusantara dapat
menyaksikan gambar maupun video tari payung. Salah satu gerakan dan keunikan
tarian tersebut bisa kita saksikan melalui video youtube.
Dengan
adanya teknologi informasi sebagaimana video yang bisa kita lihat di youtube
tentu saja tarian tersebut tidak hanya dilakukan dalam sebuah acara adat
tradisional Minangkabau lagi melainkan setiap orang yang mempelajari gerakan
tari tersebut dapat menyajikannya sebagai salah satu media hiburan yang unik
dan menarik.
Properti
Properti
tari merupakan alat-alat yang digunakan dalam sebuah pertunjukan tari.
Tiap-tiap tarian entah itu tarian klasik, tarian tradisional, maupun tarian
kreasi baru pasti memiliki properti khas yang baik yang digunakan oleh penari
nya maupun perlengkapan lain yang mendukung lancar nya pertunjukan tari seperti
alat musik dan lain sebagainya.
Demikian
pula dengan tari payung Minangkabau tentu memiliki pula perlengkapan
utama dan pendukung sebagai properti nya. Secara garis besar properti tari
payung dan pengiring nya dapat kita simpulkan sebagaimana di bawah ini:
a. Payung
Payung
menjadi properti utama dalam setiap pementasan tari tradisional khas
Minangkabau Sumatera Barat ini. makna filosofi yang terdapat dalam payung yang
dibawah oleh penari pria ini adalah sebagai pelindung bagi hubungan dua insan
manusia.
Lebih
lanjut mengenai makna dari properti tersebut juga menggambarkan peran seorang
pria dalam sebuah rumah tangga yang penuh dengan tanggungjawab, kasih sayang,
serta memberikan perlindungan bagi isterinya. Jika kita pernah melihat
pertunjukan tari payung tentu kita akan mengetahui bahwa payung yang dibawa
oleh penari pria senantiasa berusaha menutupi bagian atas penari wanita, hal
ini dimaksudkan sebagai gambaran seorang pria yang SIAGA terhadap segala macam
mara bahaya yang akan dialami oleh sang istri.
b. Selendang
Properti
ini juga tak kalah penting dan menarik dalam pertunjukan tari payung. Pasalnya
jenis tarian berpasangan ini memiliki makna mendalam yang ditujukan bagi para
remaja dalam menjalin asmara. Salah satu makna yang tersirat dalam tarian
tersebut juga terdapat pada selendang yang digunakan sebagai properti oleh
penari wanita. Dalam beberapa kesempatan gerakan tari payung penari wanita akan
memainkan selendang tersebut dan melambangkan sebuah ikatan suci antara dua
insan manusia.
Lebih
menarik lagi ketika kita menyaksikan pementasan tarian tradisional Sumatera
Barat ini dimana gerakan unik dan menarik dilakukan oleh pasangan penari dengan
memainkan selendang dengan memegang ujung satu dan ujung lain selendang penari
wanita bergerak memutar badan menuju penari pria hingga seluruh selendang
melilit di tubuh penari wanita. Gerakan ini memiliki makna bahwa seorang wanita
siap untuk menjalin hubungan berumah tangga dengan pria yang dimaksud.
c. Kostum
Bukan tarian tradisional jika tidak mengenakan
pakaian adat dimana tarian tersebut berasal. Dengan demikian tentu kita dapat
menyimpulkan bahwa kostum yang dikenakan oleh penari berupa pakaian adat
Minang, namun demikian pakaian tersebut bukanlah Baju Bundo Kanduang
sebagaimana properti tari piring melainkan jenis pakaian adat yang kerap
disebut sebagai baju adat Luhak Nan Tigo. Pada berbagai pementasan lain
tari piring juga dipertunjukkan dengan memakai pakaian adat yang bercorak lain.
Sumber : http://rumahsenifkunand.blogspot.co.id
0 komentar:
Posting Komentar