Apakah Tari Gandrung itu?
Tari Gandrung adalah
salah satu jenis tarian tradisional yang berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur. Tarian ini merupakan tarian yang
dilakukan secara berpasangan antara pria dan wanita. Tari Gandrung ini hampir
sama dengan tarian di daerah lain seperti Tari
ketuk tilu (jawa barat), Tari tayub
(jawa tengah), Tari lengger
(banyumas) dan daerah lainnya, dimana penari wanita mengajak para tamu pria
untuk ikut menari bersama. Tarian ini sangat terkenal di Banyuwangi dan menjadi
salah satu icon kota Banyuwangi.
1. TEMA DAN MAKNA
Selain kaya akan nilai seni dan filosofis didalamnya, Tari Gandrung juga kaya akan nilai historis. Menurut berapa sumber, ada beberapa versi cerita rakyat yang menjelaskan sejarah Tari Gandrung ini. Salah satunya adalah pada saat dibabadnya hutan Tirta Arum untuk membangun kembali ibu kota Blambangan akibat penyerbuan kompeni yang dibantu oleh kerajaan Mataram dan Madura untuk merebut balambangan dari kekuasaan Mangwi. Perang tersebut berakhir dengan kemenangan kompeni yang memakan banyak korban. Selain banyaknya rakyat yang tewas, banyak juga rakyat yang melarikan diri terpencar ke hutan dan menderita.
2. ASAL USUL
Kesenian Tari Gandrung awalnya muncul dan dilakukan oleh kaum laki – laki dengan membawa peralatan Musik perkusi berupa kendang dan beberapa rebana. Mereka berkeliling setiap hari mendatangi tempat yang dihuni oleh sisa rakyat blambangan sebelah timur untuk melakukan Tari Gandrung dan mendapatkan semacam imbalan dari penduduk yang mampu. Hasil sumbangan tersebut kemudian dibagikan kepada mereka korban perang yang kondisinya memprihatinkan, baik mereka yang mengungsi di pedesaan, pedalaman dan di hutan. Mereka juga mengajak para korban tersebut untuk kembali ke kampung halamanya dan sebagian dari mereka ikut membabat hutan Tirta Arum yang diprakarsai oleh bupati yang baru bernama Mas Alit. Setelah hutan tersebut selesai dibabad kemudian dikenal dengan nama Banyuwangi. Dari situlah terlihat peran besar Tari Gandrung yang sangat berpengaruh dalam sejarah berdirinya kota Banyuwangi.
3. GERAKAN TARI GANDRUNG
Home » Tarian » Tari Gandrung Banyuwangi : Sejarah, Gerakan, Video, dan
Penjelasannya
Tari Gandrung Banyuwangi : Sejarah, Gerakan, Video, dan Penjelasannya
Administrator
Add Comment
Tarian
Jumat, 25 November 2016
Tari Gandrung adalah sebuah tarian tradisional yang berasal dari
Banyuwangi, Jawa Timur. Karena asalnya tersebut, tarian ini juga kerap
dinamai tari Gandrung Banyuwangi. Tari tradisional satu ini pada awalnya
merupakan sebuah ritual yang ditujukan untuk mengungkapkan kekaguman
masyarakat Banyuwangi pada Dewi Sri, seorang dewi yang dalam mitologi
Hindu Jawa Kuno dianggap sebagai Dewi Padi atau Dewi kesejahteraan yang
telah memberikan hasil panen berlimpah pada masyarakat.
Tari Gandrung
Terlepas dari mitos tersebut, tari Gandrung kini telah dianggap mewakili
kebudayaan Banyuwangi sehingga tak heran bila kemudian tarian ini
menjadi ikon pariwisata unggulan dari kabupaten yang terletak di ujung
Timur pulau Jawa ini.
Tari Gandrung
1. Tema dan Makna Filosofi
Di awal kemunculannya, tari Gandrung memang dianggap tarian sakral yang
sarat makna filosofis sama seperti Tari Remo. Ia dianggap sebagai
pengejawantahan rasa syukur masyarakat atas segala berkah dan karunia
yang diberikan Tuhan. Tak heran bila kemudian di masa silam tarian ini
lebih sering digelar dalam acara-acara adat seperti sedekah bumi atau
pesta panen.
Seiring dengan bergesernya nilai-nilai Hindu di kehidupan masyarakat
Banyuwangi, tari Gandrung kini lebih dianggap sebagai sarana hiburan
semata. Oleh karenanya, dalam beragam acara kerakyatan, seperti khitan,
pernikahan, acara resmi, atau acara tidak resmi, tarian ini sekarang
juga kerap dipertunjukan.
2. Gerakan Tari Gandrung
Secara umum, gerakan tari Gandrung terbagi atas 3 pembabakan, mulai dari
babak awal, pertengahan, hingga babak akhir.
Babak awal tarian disebut dengan istilah Jejer. Jejer merupakan
sebuah rangkaian gerakan yang membuka tarian. Para penari pada babak ini
akan menyanyikan beberapa lagu pembuka dan menari secara solo.
Babak pertengahan disebut dengan istilah maju atau ngibing. Pada
babak ini para penari mulai bergerak menarikan tarian seraya memainkan
selendangnya. Tamu yang diberi selendang oleh penari berarti tengah
diberi kesempatan untuk ikut menari di atas panggung. Umumnya satu
penari perempuan akan dikerumuni oleh 4 penari pria yang membentuk pola
bujur sangkar. Mereka akan menari bersama-sama serentak mengikuti ritme
dan irama musik yang mengiringinya.
Dan bagian babak terakhir disebut dengan istilah Seblang subuh.
Babak ini merupakan babak penutup tarian. Gerakan yang dominan pada
seblang subuh adalah gerak perlahan yang penuh penghayatan. Kipas yang
merupakan satu-satunya properti pada tarian ini dimainkan pada babak
Seblang Subuh
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/11/tari-gandrung-banyuwangi-gerakan.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional. Secara umum, gerakan tari gandrung terdiri dari 3 pembabakan, mulai daribabak awal, pertengahan hingga babak akhir
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/11/tari-gandrung-banyuwangi-gerakan.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional. Secara umum, gerakan tari gandrung terdiri dari 3 pembabakan, mulai daribabak awal, pertengahan hingga babak akhir
secara umum, gerakan tari Gandrung terdiri dari 3 pembabakan, mulai dari babak awal, pertengahan, hingga babak akhir.
- Babak awal tarian disebut dengan istilah Jejer. Jejer merupakan sebuah rangkaian gerakan yang membuka tarian. Para penari pada babak ini akan menyanyikan beberapa lagu pembuka dan menari secara solo
- Babak pertengahan disebutdengan istilah maju atau ngibing. Pada babak ini para penarimulai bergerak menarikan tarian seraya memainkan selendangnya. Tamu yang diberi selendang oleh penari berarti telah diberi kesempatan untuk ikut menari diatas panggung. Umumnya satu penari perempuan akan dikerumuni oleh empat penari pria yang membentuk pola bujur sangkar. Mereka akan menari bersama - sama serentak mengikuti ritme dan irama musik yang mengiringinya.
- Dan bagian babak terakhir disebut dengan istilah seblang subuh. Babak ini merupaka babak penutup tarian. Gerakan yang dominan pada seblang subuh adalah gerakan perlahan yang penuh penghayatan. Kipas yang merupakan properti satu - satunya akan dimainkan pada babak ini.
3. IRINGAN TARI
Dalam pertunjukan Tari Gandrung ini juga diiringi oleh iringan Musik pengiring, diantaranya seperti kempul, gong, kluncing, biola, kendang dan kethuk. Selain itu sebagai kreasi biasanya juga terdapat beberapa instrument lain seperti saron bali, angklung, rebana dan electone. Dalam pertunjukan Tari Gandrung ini juga diiringi dengan Panjak, yaitu seorang pemberi semangat dengan sorakan dan kata – kata yang kocak sehingga dapat memeriahkan pertunjukan. Peran panjak tersebut biasanya dilakukan oleh pemain kluncing.
4. TATA BUSANA & TATA RIAS
Untuk busana yang dikenakan penari Tari Gandrung ini sangat kental akan perpaduan gaya Jawa dan Bali. Pada bagian tubuh atas, penari menggunakan baju yang berbentuk seperti kemben berwarna hitam yang terbuat dari beludru dan kain diikat di leher menutupi dada yang dihiasi ornament berwarna emas. Lalu pada bagian bawah penari menggunakan kain batik khas Banyuwangi panjang sampai bagian atas mata kaki. Dan pada bagian kepala penari menggunakan mahkota dengan berbagai ornament berwarna merah dan emas yang disebut omprok. Selain itu juga berbagai asesoris seperti kelat pada tangan, selendang yang dikenakan dibahu dan pada bagian pinggang diberi ikat pinggang dan sembong yang dihiasi warna emas. Tidak lupa tata rias khusus yang membuat penari terlihat cantik dan sesuai dengan busana yang dikenakan.
Dalam perkembangannya, sebagai tarian klasik Tari Gandrung ini masih tetap hidup dan dilestarikan di Banyuwangi. Tidak hanya peran dari seniman saja, bahkan masyarakat dan pemerintah daerah mendukung penuh pelestarian Tari Gandrung ini. Terbukti dengan menjadikan Tari Gandrung sebagai maskot kota Banyuwangi dan usaha memperkenalkan kepada generasi muda dan masyarakat luas melalui bidang pendidikan dan pariwisata. Kesadaran akan warisan budaya tersebut membuat Tari Gandrung tidak hanya sekedar peninggalan leluhur saja, namun juga menjadi salah satu daya dan kebanggaan bagi masyarakat Banyuwangi yang tidak hanya terkenal di Indonesia, bahkan di dunia.
Cukup sekian pengenalan tentang “Tari Gandrung Tarian Tradisionaldari Banyuwangi, Jawa Timur”. Semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan anda tentang kesenian
tradisional di Indonesia.
Sumber : http://www.negerikuindonesia.com
Sumber : http://www.negerikuindonesia.com
0 komentar:
Posting Komentar